Halo apa kabarnya? Kali ini saya ingin mencoba membagikan sedikit info nih. Sama-sama masih belajar, semoga bagi yang belum tahu jadi tahu dan bagi yang sudah tahu jadi pengingat..hehe. Terlebih pengingat buat saya sendiri.
Nah, kalau kita berminat atau saat ini menjadi admin media sosial untuk institusi pendidikan, ada beberapa praktik terbaik yang harus diikuti serta hal-hal yang harus dihindari. Berikut adalah daftar do dan don’t untuk mengelola akun media sosial institusi pendidikan:
Do:
1. Do: Kenali Audiens Kita
– Pahami demografi dan kebutuhan audiens kita, termasuk mahasiswa, calon mahasiswa, orang tua, alumni, dan staf.
2. Do: Konsisten dalam Branding
– Gunakan logo, warna, dan tone of voice yang konsisten dengan identitas institusi pendidikan.
3. Do: Posting Konten Berkualitas
– Bagikan konten yang informatif, relevan, dan menarik seperti berita kampus, prestasi mahasiswa, kegiatan mahasiswa, dan pengumuman penting.
4. Do: Gunakan Visual yang Menarik
– Gunakan gambar berkualitas tinggi dan video yang menarik untuk meningkatkan engagement.
5. Do: Interaksi dengan Audiens
– Tanggapi komentar dan pesan dengan cepat dan profesional. Berinteraksi secara aktif dapat membangun komunitas yang lebih kuat.
6. Do: Manfaatkan Kalender Konten
– Rencanakan postingan dengan menggunakan kalender konten untuk memastikan konsistensi dan relevansi.
7. Do: Gunakan Hashtag yang Tepat
– Gunakan hashtag yang relevan dan populer untuk meningkatkan visibilitas konten.
8. Do: Lakukan Analisis Kinerja
– Gunakan alat analitik untuk memantau dan mengevaluasi kinerja konten, dan sesuaikan strategi berdasarkan data.
9. Do: Tetap Profesional
– Selalu jaga profesionalisme dalam semua interaksi dan konten yang diposting.
10. Do: Jaga Privasi dan Keamanan
– Pastikan semua konten yang dibagikan tidak melanggar privasi mahasiswa atau staf dan ikuti kebijakan institusi terkait data pribadi.
Lalu apa saja yang termasuk Don’t? Berikut ini infonya.
1. Don’t: Posting Terlalu Sering atau Terlalu Jarang
– Jangan membanjiri audiens dengan terlalu banyak postingan, tetapi juga jangan biarkan akun medsos terbengkalai.
2. Don’t: Mengabaikan Komentar Negatif
– Jangan mengabaikan atau menghapus komentar negatif. Sebaliknya, tanggapi dengan sopan dan profesional, berikan solusi jika diperlukan.
3. Don’t: Posting Konten yang Tidak Relevan
– Hindari membagikan konten yang tidak berhubungan dengan institusi atau tidak memberikan nilai tambah bagi audiens.
4. Don’t: Menggunakan Bahasa yang Tidak Sesuai
– Hindari penggunaan bahasa yang tidak profesional atau terlalu informal yang tidak sesuai dengan citra institusi.
5. Don’t: Mengabaikan Analitik
– Jangan abaikan data analitik. Data ini penting untuk memahami apa yang bekerja dan apa yang tidak, serta untuk membuat keputusan yang lebih baik ke depannya.
6. Don’t: Melanggar Hak Cipta
– Jangan menggunakan gambar, video, atau musik tanpa izin atau hak yang sah.
7. Don’t: Membagikan Informasi yang Salah atau Menyesatkan
– Pastikan semua informasi yang dibagikan akurat dan diverifikasi sebelum diposting.
8. Don’t: Posting Saat Emosi
– Hindari memposting saat sedang emosi atau tertekan. Luangkan waktu untuk berpikir sebelum merespons komentar atau pesan yang sensitif.
9. Don’t: Mengabaikan Kepatuhan dan Kebijakan Institusi
– Pastikan semua konten dan interaksi mematuhi kebijakan dan pedoman institusi.
10. Don’t: Menyebarkan Konten yang Dapat Menimbulkan Kontroversi
– Hindari membagikan konten yang dapat menimbulkan kontroversi atau memecah belah komunitas.
Ok demikian beberapa info do dan don’t. Dengan mengikuti panduan do dan don’t ini, kita dapat mengelola akun media sosial institusi pendidikan dengan lebih efektif, profesional, dan menghindari potensi masalah.
Salam hangat dan sukses selalu. Semoga berkah hari-hari kitaaa…aamiin